SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN (RESULT CONTROL/PENGENDALIAN HASIL)



Pengendalian hasil adalah tipe pengendalian yang melibatkan pemberian imbalan pada karyawan untuk hasil yang bagus atau dapat juga disebut insentif atas kinerja.
Pengendalian hasil menciptakan meritocracies yaitu karyawan yang paling berbakat dan bekerja keras akan dihargai lebih, daripada karyawan yang sudah lama bekerja atau memiliki hubungan sosial lebih baik, namun kinerjanya rendah.

Kelaziman pengendalian hasil
Pengendalian hasil digunakan untuk mengendalikan perilaku karyawan pada berbagai tingkat organisasi. Agar lebih efektif pengendalian hasil membutuhkan implementasi desentralisasi organisasi.
Desentralisasi adalah pendelegasian hak dalam pengambilan keputusan. Dengan desentralisasi akan dapat lebih jelas dalam menilai kinerja tiap manajer divisi. 
Kelemahan desentralisasi :
1.             Risiko tidak terdeteksinya kecurangan manajer
2.             Risiko biaya operasional yang tinggi
3.             Risiko terhadap reputasi perusahaan
Selain desentralisasi, sistem insentif atas kinerja juga penting dalam penerapan pengendalian hasil.
Pengendalian hasil dan permasalahan pengendalian
Pengendalian hasil merupakan pengendalian yang bersifat preventif dalam mengatasi berbagai masalah pengendalian, yaitu :
1.             Pemahaman karyawan mengenai apa yang harus mereka kerjakan dan hasilkan
2.             Motivasi karyawan (memaksa karyawan bekerja keras)
3.             Keterbatasan individu (memaksa karyawan memiliki keahlian tertentu)
4.             Feedback atas pengendalian yang sedang dijalani untuk menilai strategi, organisasi dan karyawan

Elemen Pengendalian Hasil
Dalam implementasi pengendalian hasil, memerlukan 4 elemen yang bertahap :
1.             Mendefinisikan dimensi kinerja
Perusahaan perlu menentukan fokus pada suatu dimensi kinerja agar dapat menentukan hasil yang harus diukur. Selain perlu menentukan apa yang perusahaan inginkan untuk diukur, juga harus memastikan bahwa pengukuran yang dilakukan sudah sesuai.
2.             Pengukuran kinerja
pengukuran merupakan elemen penting dalam sistem pengendalian hasil. Objek dari pengukuran adalah kinerja yang khusus dari entitas organisasi/seorang karyawan pada periode tertentu.
3.             Pengaturan target kinerja
target kinerja dapat mempengaruhi tindakan dalam dua cara :
1. Meningkatkan motivasi dengan menyediakan tujuan yang jelas bagi karyawan
2. Target kinerja membuat karyawan dapat menilai dirinya sendiri
4.             Pemberian imbalan
imbalan dapat dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Imbalan ekstrinsik, berupa uang atau non uang seperti penghargaan pegawai terbaik
2. Imbalan intrinsik, dihasilkan secara internal melalui adanya rasa puas atas pencapaian hasil.

Kondisi yang menentukan efektivitas pengendalian hasil
Pengendalian hasil akan maksimal apabila 3 kondisi berikut terpenuhi :
1. Organisasi tahu hasil yang diinginkan.
2. Kemampuan mempengaruhi hasil (hasil dapat dikendalikan dengan meningkatkan kinerja karyawan).
3. Kemampuan mengukur hasil yang dapat dikendalikan secara efektif.
Kriteria kunci dalam menilai pengukuran hasil telah efektif adalah kemampuan dari pengukuran untuk mengubah perilaku ke arah yang tepat.
Agar efektif pengukuran hasil haruslah :
1. Tepat; hasil yang diukur dapat dikendalikan.
2. Objektif; bebas dari prasangka.
3. Tepat waktu; kerja pegawai dinilai dalam jangka waktu yang tidak terlalu panjang.
4. Dapat dipahami; pegawai paham apa yang dinilai dari mereka dan pegawai paham apa yang harus dilakukan untuk mendapat penilaian yang baik.

Subscribe to receive free email updates: