STUDI KASUS DIAGNOSTIC PRODUCTS CORPORATION
Pada
kuartal kedua tahun 2004, Diagnostic Products Corporation mengimplementasikan
sebuah program Bonus Kinerja baru untuk Amerika Serikat berdasarkan Field Service Engineers (FSE). Program baru
tersebut memberikan imbalan bagi FSE berdasarkan pada pencapaian mereka, bukan
hanya lamanya waktu kinerja dan tetap bekerja dengan memperhatikan tingkat
perkembangan. Program
baru yang diimplementasikan oleh perushaan merupakan sebuah pengendalian tindakan
yang mana perusahaan berharap dengan dikeluarkan nya program baru tersebut
karyawan akan lebih giat dalam bekerja.
Secara
historis, penjualan produk DPC ke luar negeri tercatat lebih dari 70% dari
pendapatan, meskipun pada beberapa tahun terakhir, pertumbuhan penjualan
domestik telah melampaui pertumbuhan penjualan keluar negeri.
Field service
organization menyediakan on-site support untuk
pelanggan dan distributor. Tujuan dari FSO adalah untuk berada ditempat yang
dibutuhkan dalam 4-6 jam pada basis 24/7. Pada kunjungan disajikan beberapa
tujuan, meliputi perbaikan, instalasi, pemeliharaan preventif, dan penggantian
instrumen. Dari
tujuan field service organization
dapat kita lihat, perusahaan menginginkan karyawan untuk mengikuti setiap
kebijakan dan peraturan yang dimiliki perusahaan dengan baik. FSO diharuskan
untuk berada ditempat selama 4-6 jam dalam waktu 24 jam sehari.
Manajer
field service mengawasi kinerja
organisasi mereka dengan data ekstensif yang diringkas perpoduk, daerah dan
FSE. Yang merupakan kegiatan yang dilakukan berdasarkan pengendalian tindakan
yang diambil perusahaan khususnya dalam bentuk kebijakan dan prosedur adalah
cara yang efisien untuk membantu koordinasi perusahaan. Penyelesaian pada
kunjungan pertama adalah faktor kinerja penting lainnya. Jika FSE tidak
memahami pekerjaan yang akan mereka hadapi dilapangan, mereka tidak dapat
menyelesaikan pada hari pertama.
Kompensasi berdasarkan Kinerja
Karena
FSE, DPC membebaskan karyawan yang tidak memenuhi syarat untuk lembur, DPC
menciptakan Rencana Kompensasi Variabel. Rencana memberikan pembayaran secara
kuartalan pada FSE untuk waktu kerja yang lebih dari jam kerja reguler.
Manajer
DPC ingin memberikan bonus pada FSE nya sesuai dengan kinerja mereka bukan
lamanya mereka bekerja karena sebagian FSE hanya menghabiskan waktu mereka
untuk memperoleh comp unit dan
sebagian lainnya menyelesaikan pekerjaan mereka lebih awal. Program bonus
didesain untuk mengukur metrik kinerja yang penting dari FSE yang berkaitan
dengan aspek pekerjaan yang membawa kepuasan pelanggan total. Program Bonus
Kinerja baru memberikan penghargaan pada insinyur field service baik Poin maupun Uang.
Poin
Penghargaan dan/atau Uang didasarkan pada kinerja FSE untuk enam hal : cross training, penyelesaian preventive maintenance, faktor
kerjasama bagi PM, Penyelesaian pada kunjungan pertama, Tingkat panggilan
Kembali, Fungsi administrasi
Dari poin penghargaan
yang diimplementasikan oleh DPC, perusahaan menginginkan karyawan untuk
mengikuti setiap prosedur yang ada dan menjalankannya dengan baik.
Manajer field service mengawasi akumulasi poin sebagai indikator
keberhasilan dan kegagalan fungsi mereka dan individu di FSE. Mereka melakukan
umpan balik ini untuk melakukan perbaikan, seperti dalam isi pelatihan dan
pendampingan personel FSE, tetapi sekarang mereka belum memutuskan bagaimana
mereka memperoleh nilai imbalan untuk memperoleh poin.
Pada
akhir tahun 2004, manajer Field Service
puas dengan pengaruh awal dari program bonus yang baru. Dari persfektifnya,
program bonus menawarkan lebih banyak objektivitas dalam sistsem. Manajer juga
berpikir bahwa program bonus memiliki pengaruh positif pada perilaku FSE.
Manajer FSE memutuskan untuk membuat perubahan yang substantif. Mereka
memutuskan untuk mengombinasiskan kelompok instrumen untuk menghitung dalam
satu keseluruhan tingkat panggilan ulang FSE.
Dengan
pengendalian tindakan yang DPC ambil, manajer field service telah mengimplementasikan pada FSE nya dengan baik,
dilihat dari kinerja FSE yang bagus dan hasil yang memuaskan awalaupun ada
beberapa hal yang harus tetap diperbaiki dalam isi pelatihan dan pendampingan
personel FSE. Manajer field service
berharap dengan program Bonus dan ditambah dengan mengombinasika kelompok
instrumen dapat mengembangkan perusahaan lebih baik lagi ditahun 2005 untuk
menggerakan beberapa area kinerja, seperti persediaan suku cadang, diluar
penilaian yang berssifat subjektif pada kategori “administratif”
0 Response to "STUDI KASUS DIAGNOSTIC PRODUCTS CORPORATION"
Posting Komentar